Jumat, 09 Desember 2011

PENELITIAN SOSIAL
Penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. langkah-langkah yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan. adapun langkah-langkah penelitian secara umum yaitu sebagai berikut :
1. Memilih Masalah.
Langkah pertama dalam penelitian sosial adalah memilih masalah. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah diperoleh dari hal-hal sebagai berikut
a. Pengamatan dalam kehidupan sehari – hari.
b. Membaca literatur
c. Berdiskusi dengan orang lain.
d. Pemberian orang lain.
e. Abstraksi
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan masalah yaitu a. Faktor Intern
1) Masalah penelitian sesuai dengan minat.
2) Penelitian dapat dilaksanakan.
a) Kemampuan ( teori / metode )
b) Waktu yang cukup
c) Tenaga
d) Dana
b. Faktor Ekstern
1) Tersedianya faktor pendukung
a) Tersedianya data yang memadahi
b) Adanya izin dari pihak yang berwenang.
2) Hasil penelitian bermanfaat
a) Diri sendiri
b) Orang lain
c) Lembaga
d) Dan yang lainnya
Jenis Permasalahan
a. Deskriptif/ mengetahui status
b. Komparasi / membandingkan
c. Korelasi / hub. Antara 2 fenomena atau lebih.
1) Sejajar
2) Sebab akibat.
Merumuskan Judul Penelitian
Judul yang lengkap mencakup :
a. Sifat/jenis permasalahan penelitian
b. Obyek yang diteliti
c. Subyek penelitian
d. Lokasi/daerah penelitian
e. Tahun/waktu terjadinya peristiwa
2. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sejumlah informasi tentang obyek dan subyek penelitian sebelum melakukan penelitian.
Manfaat studi pendahuluan yaitu sebagai berikut :
a. Dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.
b. Dapat mengetahui kepada siapa data akan diperoleh
c. Dapat mengetahui cara memperoleh data
d. Mengetahui cara menganalisis data
e. Mengetahui bagaimana mengambil kesimpulan dan memanfaatkan hasil.
Cara melakukan studi pendahuluan
a. Paper : dokumen, buku majalah dsb
b. Person : bertanya pada nara sumber
c. Place : berkunjung ke tempat obyek
d. subyek / terjadinya peristiwa
3. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah adalah Suatu desain penelitian yang berisi tentang pokok-pokok permasalahan penelitian. Manfaat desain penelitian sebagai pedoman agar dalam kegiatan penelitian lebih terarah. Cara merumuskan masalah dengan pembuatan desain penelitian yang terdiri dari :
a. Penegasan Judul
Judul perlu dibatasi agar permasalahan lebih terfokus/tidak mengembang ke permasalahan yang lain.
b. Alasan Pemilihan Judul
1) pentingnya masalah tersebut diteliti
2) menarik minat peneliti
3) sepanjang pengetahuan peneliti masalah tersebut belum pernah diteliti
c. Problematika
Problematika merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan seorang peneliti yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian.
( mengacu pada penegasan judul )
Contoh problematika
Studi Komparasi antara Pelaksanaan Praktikum di SMA N 1 dengan SMA N 2 di Surakarta Tahun 2009.
Problematikanya antara lain :
a) Di kelas berapa praktikum dilaksanakan
b) Bagaimana kelengkapan sarananya
c) Bagaimana sistem pengelompokannya
d) Bagaimana prosedur praktikum
e) dan lain-lain.
d. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai ( mengacu pada rumusan problematika ).
Problematika dikelas berapakah praktikum dilaksanakan di SMAN 1 dan SMAN 2. Tujuan : ingin mengetahui dikelas berapakah praktikum dilaksanakan di SMAN 1 dan SMAN 2
e. Kegunaan Hasil Penelitian
Bila dianggap perlu dapat diajukan berbagai kegunaan dari hasil penelitian, baik bagi diri sendiri maupun pihak lain.
4. Menentukan Angapan Dasar
Anggapan dasar adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh seorang peneliti.
Manfaat menentukan anggapan dasar adalah :
a. Ada pijakan berfikir yang kokoh
b. Untuk mempertegas variabel
c. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis
Cara menentukan anggapan dasar.
a. Membaca buku
b. Mendengarkan berita
c. Berkunjung ke tempat obyek penelitian
d. Dengan mengadakan abstraksi.
Contoh anggapan dasar
Judul: Peranan Orang Tua terhadap Pilihan Profesi Anak SMA di Surakarta Tahun 2009.
Rumusan anggapn dasar:
a. Hubungan antara orang tua dengan anak cukup erat
b. Anak mengetahui keadaan orang tua
c. Anak SMA sudah memahami berbagai jenis profesi yang ada.
5. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo = di bawah, thesa= kebenaran adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( analisis data ).
a. Taraf Hipotesis
Hipotesis ( jawaban sementara ) dibedakan menjadi dua taraf :
1) Taraf teoritik : melalui membaca
2) Taraf praktik : setelah penelitian selesai ( pengolahan data )
b. Sikap Peneliti Terhadap Hipotesis
Sikap seorang peneliti terhadap Hipotesis yang telah dirumuskan :
1) Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hp tidak terbukti.
2) Mengganti hp seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang tidak terkumpul tidak mendukung terbuktinya hp ( pada saat penelitian berlangsung ).
c. Syarat Hipotesis
1) Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas.
2) Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan dua atau lebih variabel.
3) Hipotesis harus didukung dengan teori para ahli atau penelitian yang relevan
d. Jenis Hipotesis
1) Hipotesis kerja/ hipotesis alternatif ( Ha ) : menyatakan adanya hubungan antara variabel X dengan Y
a) Jika ........................maka.....................
b) Ada perbedaan antara ...........dan.......
c) Ada pengaruh ............terhadap.......... .
2) Hipotesis nol ( nuul hypothesis ) /hipotesis ststistik ( Ho ) menyatakan tidak adanya hubungan atau pengaruh antara variabel X dan Y
a) Tidak ada perbedaan antara ...dengan....
b) Tidak ada pengaruh antara ...terhadap...
6. Memilih Pendekatan
Pendekatan adalah suatu metode atau cara mengadakan penelitian.
a. Jenis-jenis Pendekatan
1) Ditinjau dari teknik samplingnya
a) Pendekatan populasi
b) Pendekatan sample
c) Pendekatan kasus
2) Ditinjau dari timbulnya variabel
a) Non eksperimen
b) eksperimen
3. Ditinjau dari pola atau sifat non eksperimen:
a) Penelitian kasus
b) Kausal komparatif
c) Penelitian korelasi
d) Penelitian histories
e) Penelitian filosofis
4. Ditinjau dari model pengembangan atau pertumbuhan ;
a) One shot model
b) Longitudinal model
c) Cross sectional model
b. Penentuan Pendekatan
Dalam menentukan pendekatan harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Tujuan penelitian
2) Waktu dan dana penelitian
3) Tersedianya subyek penelitian
4) minat/selera peneliti
7. Menentukan Variabel
Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi.
Contoh:
1) Variabel jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan
2) Variabel profesi yaitu guru, petani, pedagang dan lain-lain.
a. Macam-macam variabel
1) Variabel kuantitatif
a) Variabel diskrit ( nominal,kategorik) merupakan variabel 2 kutub berlawanan misalnya, kehadiran; hadir tidak hadir, jenis kelamin; laki-laki perempuan
b) Variabel kontinum
(1) Variabel ordinal merupakan variabel tingkatan satria terpandai Raka pandai Yudi tidak pandai
(2) Variabel interval merupakan variabel jarak misalnya, jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka variabel intervalnya adalah 5 km.
(3) Variabelratio merupakan variabel perbandingan ( sekian kali ) berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2) Variabel kualitatif
Variabel kualitatif adalah variable yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit duukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
b. Sifat variabel
1. Variabel Statis adalah variabel yang tidak dapat diubah, contohnya jenis kelamin
2. Variabel Dinamis adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya, contohnya kedisiplinan
3. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel yang lain contoh: metode pembelajaran.
4. Variabel terikat adalah variabel yang dapat berubah akibat pengaruh dari variabel bebas.
8. Menentukan Sumber Data
a. Sumber dari mana data diperoleh yaitu :
1) Person (orang).
2) Place (tempat)
b. Jenis sumber data ditinjau dari Wilayah
1) Populasi, sumber data yang terletak pada seluruh subyek penelitian( tanpa terkecuali )
2) Sampel, wakil dari pupulasi yang diteliti harus representative.
Macam-macam sampel :
a) Sampel random ( acak / campur ) caranya
(1) Undian : untung – untungan
(2) Ordinal : tingkatan sama ( cth 5 tk ) ( 3 8 13 18 23 dst )
(3) Tabel bilangan random
b) Sampel berstrata ( stratified sample ) adalah sampel yang diambil bila subyek menunjukkan adanya perbedaan ciri di tiap tingkatan pada subyek tersebut. Contoh, penelitian pada siswa. Ternyata kondisi ekonomi orang tua siswa berbeda satu sama lain.
c) Sampel wilayah ( area probability sample ) adalah sampel yang diambil pada subyek penelitian yang tersebar di beberapa wilayah geografis. ( kecamatan , desa , rw, rt dan sebagainya ).
d) Sampel proporsi/sampel imbangan ( proportional sample ) adalah sampel yang diambil dengan memperhatikan secara proporsional/ secara berimbang pada subyek penelitian. Subyek yang lebih besar jumlahnya maka sampelnya lebih banyak dari pada subyek yang jumlahnya lebih sedikit.
e) Sampel bertujuan ( purposive sample ) adalah sampel yang diambil dengan memperhatikan tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Contoh, penelitian terhadap minat guru dalam kegiatan belajar mengajar di Jawa Tengah. Karena di Jawa Tengah terdapat lebih dari 35 kabupaten maka dengan tujuan penghematan biaya maka pengambilan sampel dilakukan di beberapa kabupaten saja misal. Jepara, Solo, Kebumen dan Cilacap.
f) Sampel jumlah/ sampel kuota ( quota sample ) adalah pengambilan sampel yang telah ditentukan jumlahnya terlebih dahulu. Contoh, telah ditentukan jumlah 50 siswa dari 835 siswa di SMA 2 Surakarta untuk dijadikan sampel penelitian dengan tema pengaruh minat membaca terhadap prestasi belajar siswa.
g) Sampel kelompok ( cluster sample ) adalah sampel yang diambil dengan memperhatikan berbagai kelompok-kelompok sosial di masyarakat. Contoh: di
masyarakat terdapat berbagai kelompok profesi seperti guru, petani, pedagang, nelayan dan sebagainya.
h) Sampel kembar ( double sample ) adalah dua buah sampel yang diambil sekaligus untuk melengkapi apabila dalam pengambilan sampel yang pertama dirasa kurang mencukupi
3) Kasus Kasus adalah sumber data yang melekat secara spesifik pada subyek tertentu. Contoh, siswa yang berperilaku aneh ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung namun memiliki prestasi akademik yang baik .
9. Menentukan dan Menyusun Instrument
Kesalahan dalam menentukan dan menyusun instrumen dapat berakibat tidak akuratnya data yang dikumpulkan. Instumen adalah alat bantu yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data. Penentuan instrumen harus sesuai dengan metode pengumpulan data. Contoh : bila metodenya wawancara maka instrumennya adalah pedoman wawancara.
a. Jenis-Jenis Instrumen
1) Tes
Tes adalah serentetas pertanyaan atau latihan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, kemampuana atau bakat yang dimilliki individu atau kel.
Macam-macam tes tes:
a) Personality test yaitu tes kepribadian
b) Aptitude test yaitu tes bakat
c) Intelligence test yaitu tes tingkat intelegensi
d) Attitude test yaitu tes sikap
e) Projective technique
f) Measures of interest yaitu tes minat
g) Achievement test yaitu tes prestasi
2) Kuesioner / Angket
Kuesioner / angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperolah sejumlah informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya maupun tentang hal-hal yang ia ketahui.
Macam-macam angket
a) Ditinjau dari cara menjawab terdiri dari :
(1) Angket terbuka yaitu jawaban dengan kalimatnya sendiri.
(2) Angket tertutup yaitu telah disediakan jawabannya.
b) Ditinjau dari jawaban yang diberikan terdiri dari:
(1) Angket langsung : tentang dirinya
(2) Angket tidak langsung : tentang orang lain
c) Ditinjau dari bentuknya:
(1) Pilihan ganda
(2) Isian
(3) Check list
(4) Rating scale
3) Wawancara /interviu
Wawancara / interviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara terhadap terwawancara untuk memperoleh sejumlah informasi yang diketahui oleh terwawancara. Ditinjau dari pelaksanaanya wawancara dibagi menjadi tiga :
a) Wawancara bebas ( inguided interview ) yaitu wawancara yang tidak disertai dengan pedoman wawaancara.
b) Wawancara terpimpin ( guided interview ) disertai dengan pedoman wawancara secara rinci
c) Wawancara bebas terpimpin yaitu hanya garis-garis besar wawancara.
4) Observasi
Observasi adalah pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan se- luruh panca indera.
a. Observasi non sistematis yaitu tidak pakai pedoman pengamatan b. Observasi sistematis yitu menggunakan pedoman pengamatan.
5) Skala bertingkat
Skala bertingkat adalah suatu ukuran subyektif secara bertingkat yang dibuat oleh seorang peneliti. Contohnya, tidak memuaskan, kurang memuaskan, cukup memuaskan, memuaskan, memuaskan sekali. Tidak antusias, kurang antusias/ perhatian, cukup perhatian, cukup sangat antusias, kurang perhatian pada pekerjaan besar.
6) Dokumentasi
Dokumen yaitu suatu pedomen pengumpulan data terhadap sumber-sumber tertulis. Dapat dibuat dengan pedoman garis besar atau dengan check list.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan instrument
1) Tujuan penelitian Sampel/subyek penelitian
2) Lokasi
3) Pelaksana
4) Biaya/waktu
5) Data
c. Penyusunan Instrumen
1) Perencanaan : rumusan tujuan, menentukan variabel.
2) Penulisan butir soal
3) Penyuntingan
4) Uji coba
5) Revisi ; poin-poin yang kurang baik
10. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data memiliki kedudukan yang sangat penting karena apabila dalam pengumpulan data terjadi kesalahan atau kekeliruan data yang dikumpulkan akan berakibat kesalahan dalam analisa data. Pengumpulan data adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berkaitan masalah penelitian menggunakan alat pengumpul data. Data ialah bahan keterangan yang berupa himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf, grafik,
tabel gambar dan lambang-lambang yang menyatakan sesuatu pemikiran, obyek, kondisi atau situasi
a. Jenis-jenis data
1) Ditinjau dari cara memperolehnya
a) Data primer : dari tangan pertama
b) Data sekunder : dari pihak lain
2) Ditinjau dari sifatnya:
a) Data kualitatif
b) Data kuantitatif
4) Ditinjau dari sumbernya:
a) Data internal : dari dalam suatu organisasi.
b) Data eksternal: dari luar suatu organisasi.
b. Syarat-syarat data
1) Data harus obyektif
2) Data harus mewakili ( representatif)
3) Data harus memiliki kesalahan baku yang kecil.
4) Data harus tepat waktu
5) Data harus memiliki hubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
c. Kegiatan Mengumpulkan Data
1) Menggunakan Tes
a) Memberikan kesempatan berlatih pada orang yang dites.
b) Menggunakan tes lebih dari 1 orang
c) Ada pedoman manual
d) Ciptakan situasi tes yang kondisif
e) Ciptakan kerjasama yang baik antara penguji tes dengan orang yang di tes
2) Menggunakan Angket/ kuesioner
a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket.
b) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasara angket
c) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel
d) Menentukan jenis datanya.
3. Menggunakan wawancara sebelum pelaksanaan wawancara seorang peneliti sebaiknya mempersiapkan pedoman wawancara, dengan tujuan:
a) Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal
b) Agar pencatatannya lebih cepat.
4. Menggunakan observasi siapkan pedoman untuk melakukan pengamatan.agar pengamatan lebih akurat.
5. Menggunakan dokumentasi siapkan tabel/kolom-kolom dokumentasi sehingga seorang peneliti tinggal membubuhkan tanda check list.
11. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang terkumpul lalu diolah. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reabilitasnya dan validitasnya, data yang kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi dengan substitusi. Selanjutnya data yang telah lulus dalam seleksi diatur dalam table, matriks, dan lain-lain agar memudahkan pengolahan selanjutnya. Kalau mungkin pada penyusunan tabel yang pertama dibuat tabel induk (master table). Jika tabel induk induk dapat dibuat maka langkah-langkah selanjutnya akan lebih mudah dikerjakan karena perhitungan dan analisis dapat dilakukan berdasarkan tabel induk.
Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Penelitian harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistik atau analisis non-statistik. pemilihan ini tergantung kapada jenis data yang dikumpulkan. Analisis statistik sesuai dengan data kuantitatif atau data dikuantifikasikan, yaitu data dalam bentuk bilangan, sedangkan analisis non-statistik sesuai untuk data deskriptif atau data textular. Data deskriptif sering hanya dianalisis menurut isinya, dank arena itu analisis macam ini juga disebut analisis isi (content analysis).
12. Interpretasi Hasil Analisis
Hasil analisis boleh dikatakan masih faktual dan harus diberi arti oleh peneliti. Hasil itu biasa dibandingkan dengan hipotesis penelitian, didiskusikan atau dibahas dan
akhirnya diberi kesimpulan. Seperti telah pernah disebutkan, peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya tahan uji yaitu terbukti kebenarannya. Jika yang terjadi memang demikian bahasan itu mungkin dapat tidak terlalu menonjol peranannya. Tetapi jika hipotesis penelitian itu ternyata tidak tahan uji, yaitu ditolak, maka peranan bahasan itu lalu menjadi sangat penting, karena peneliti harus dapat menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Peneliti wajib mengekplorasi segala sumber yang mungkin menjadi sebab tidak terbuktinya hipotesis penelitian itu.
Dalam hubungan dengan tidak terbuktinya hipotesis penentu dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut. Jika suatu hipotesis tidak terbukti kebenaranya itu tidak berarti bahwa penelitiannya gagal sama sekali. Sesuatu penelitian sering menguji hipotesis dan tidak terbuktinya satu atau dua hipotesis memang tidak jarang terjadi. Walaupun penelitian hanya menguji satu hipotesis dan kemudian ternyata tidak terbukti kebenarannya itupun tidak berarti bahwa penelitian itu gagal sama sekali. Yang penting adalah peneliti memberi keterangan dan alasan yang jelas dan kuat mengenai tidak terbuktinya hipotesis.
13. Penyusunan Laporan
Langkah terakhir dalam seluruh proses penelitian adalah penyusunan laporan. Laporan ini merupakan langkah yang sangat penting karena dengan laporan itu syarat keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dipenuhi melalui laporan itu sehingga ilmuan lain dapat memahami, menilai, kalau perlu menguji kembali hasil-hasil penelitian itu, dan demikian pemecahan masalah mengalami pemantapan dan kemajuan.
Kecendikiaan seorang peneliti akan tercermin dalam laporan penelitian yang disusunnya. Oleh karena itu selayaknya peneliti mengerjakan laporan penelitian itu dengan cermat. Laporan harus disusun dan ditulis menurut tata tulis penulisan ilmiah yang lazim. Dewasa ini ada banyak tata tulis penulisan ilmiah yang telah diusulkan orang atau profesi yang masing-masing dapat dianggap merupakan suatu sistem yang memprunyai pertimbangan dan alasan tertentu. Sistem mana yang digunakan tidak merupakan soal yang penting ialah sekali sesuatu sistem dipilih hendaknya diikuti secara baik sehingga terdapat konsistensi dalam laporan itu.
Suatu hal yang juga sangat penting dalam laporan penelitian adalah format atau sistematiknya. Pada waktu ini umumnya orang yang menggunakan format yang disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. Secara garis besar, sistematik laporan itu dapat berupa sebagai berikut :
a. Bagian awal, yang berisi;
1. Halaman judul
2. Halaman pendahuluan
3. Halaman daftar isi
4. Halaman tabel
5. Halaman daftar gambar
6. Halaman daftar lampiran
b. Bagian inti yang berisi;
1. Latar belakang masalah
2. Tujuan penelitian
3. Penelaahan kepustakaan, termasuk perumusan hipotesis (jika tidak disajikan tersendiri)
4. Hipotesis (jika belum dicakup pada pasal sebelumnya)
5. Metodologi
6. Hasil
7. Interpretasi/ diskusi, kesimpulan, dan saran-saran.
c. Bagian akhir yang berisi;
1. Daftar pustaka
2. Lampiran-lampiran
RANGKUMAN
Penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. langkah-langkah yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan.
Langkah pertama dalam penelitian sosial adalah memilih masalah. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
Rumusan masalah adalah Suatu desain penelitian yang berisi tentang pokok-pokok permasalahan penelitian.
Anggapan dasar adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh seorang peneliti.
Hipotesis berasal dari kata hypo=di bawah, thesa=kebenaran adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( analisis data ).
Pendekatan adalah suatu metode atau cara mengadakan penelitian
Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi.
Sumber dari mana data diperoleh yaitu person (orang) dan place (tempat).
Instumen adalah alat bantu yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan data. Penentuan instrumen harus sesuai dengan metode pengumpulan data.
Pengumpulan data adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berkaitan masalah penelitian menggunakan alat pengumpul data. Data ialah bahan keterangan yang berupa himpunan fakta-fakta, angka-angka, huruf, grafik, tabel gambar dan lambang-lambang yang menyatakan sesuatu pemikiran, obyek, kondisi atau situasi.
Pengolahan dan analisis data telah dikembangkan teknik-teknik atau prosedur-prosedur tertentu yang masing-masing umumnya mensyaratkan hal-hal tertentu. Syarat-syarat itu harus dipenuhi secara baik agar hasil pengolahan dan analisis seperti yang diharapkan.
Hasil analisis boleh dikatakan masih faktual dan harus diberi arti oleh peneliti. Hasil itu biasa dibandingkan dengan hipotesis penelitian, didiskusikan atau dibahas dan akhirnya diberi kesimpulan.
Langkah terakhir dalam seluruh proses penelitian adalah penyusunan laporan. Laporan ini merupakan langkah yang sangat penting karena dengan laporan itu syarat keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dipenuhi melalui laporan itu sehingga ilmuan lain dapat memahami, menilai, kalau perlu menguji kembali hasil-hasil penelitian itu, dan demikian pemecahan masalah mengalami pemantapan dan kemajuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar